Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 01 November 2015

Why 7:2-4,9-14
Mzm 24:1-6
1Yoh 3:1-3
Mat 5:1-12a

Hari Raya Semua Orang Kudus

AKU BAIK-BAIK SAJA

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. – Mat 5:4

Rasanya gengsi bila kerapuhan kita terlihat di depan orang lain. Misalnya jika kita menangis di tengah keramaian, atau mengakui kita sakit hati terhadap seseorang. Karena itu, tak heran jika lebih banyak orang yang memilih untuk menyangkal kesedihannya dan bersikap seolah baik-baik saja di depan orang lain, padahal dalam hatinya, ia terluka. Banyak orang mencoba untuk tetap bersikap tegar dengan memendamnya dan berharap kesedihan itu berlalu seiring waktu.

Kesedihan tak akan bisa hilang begitu saja. Kesedihan itu hanya terpendam, dan suatu saat akan kembali meluap dalam bentuk yang mungkin tidak kita duga. Akibatnya, kita malah memakai topeng yang semakin lama semakin tebal untuk meyakinkan diri kita bahwa kita baik-baik saja.

Teman, kesedihan butuh pengakuan. Kita perlu mengakui kesedihan kita. Hal yang wajar jika seseorang merasa sedih. Tak ada yang perlu ditutup-tutupi. Tidak perlu merasa malu karenanya. Ketika kita mengakui kesedihan kita, orang-orang yang ada di sekitar kita akan menghibur kita. Bahkan Tuhan pun pasti akan menghibur kita dengan cara-Nya yang tidak kita duga. Ketika kita membuka hati, penghiburan pasti akan datang. Ketika penghiburan datang, hati kita akan dipulihkan. Karena sesungguhnya, pemulihan itu hanya dapat dimulai dari diri kita sendiri. (Hd)

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *