Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 13 Februari 2016

Yes 58:9b-14
Mzm 86:1-6
Luk 5:27-32

BAGI ORANG LAIN

..Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa? – Luk 5:30-32

Yesus datang untuk membawa orang berdosa bertobat dan kembali kepada gambaran-Nya.

Sangat biasa jika kita hidup berdampingan dengan orang-orang yang hidupnya berfokus kepada Tuhan. Namun ketika kita bergaul dengan orang yang hidupnya bergelimang dalam dosa, tentunya hal itu menjadi tidak biasa lagi. Bahkan mungkin kita juga akan menjadi bahan pembicaraan orang-orang di sekeliling kita.

Saya teringat seorang PSK yang sering datang ke rumah saya dan mengobrol dengan ibu saya. Semua orang mencibir gaya hidupnya yang memang tidak benar. Waktu itu saya masih kecil sehingga saya tidak begitu mengerti. Ibu hanya sering mengatakan pada saya bahwa meskipun ia begitu, tapi ia masih mau mendengarkan nasehat untuk lepas dari pilihan hidupnya yang masih di dalam kegelapan.

Sekarang saya baru menyadari, kita semua orang berdosa yang membutuhkan pertolongan orang lain agar bisa kembali kepada Tuhan. Kita membutuhkan teman berbagi untuk mencari jalan kepada Tuhan. Oleh sebab itu sudah seharusnya kita saling menolong dengan penuh kasih terhadap siapapun. Tentu saja hal ini tidak mudah kita lakukan, dan saya sendiripun belum bisa melakukannya dengan benar.

Tuhan memanggil kita untuk menjadi kasih, artinya mengasihi satu dengan yang lain, dan saling menolong.

Tuhan, mampukan kami untuk terus berbagi kasih terhadap sesama. (In)

Apakah saya bersedia mengasihi tanpa pilih kasih?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *