Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 18 September 2021

1 Tim 6: 13-16
Mzm 100: 2-5
Luk 8: 4-15

Benih Baik

“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang,yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” – Luk 8:15

Bacaan Injil ini sudah sering kita dengar, tetapi apakah kita menyadari bahwa bacaan ini erat sekali dengan kehidupan kita? Saya bersyukur boleh sering mendengar maupun membacanya, karena itu berarti Tuhan selalu ada bersama saya. Ia tak pernah henti mengasihi saya, karena Ia tak pernah lelah mengingatkan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Dalam kisah seorang penabur ini pun Tuhan menunjukkan bahwa Ia tak pernah lelah atas hidup kita. Meski Ia tahu bahwa benih yang ditaburkan-Nya ditanggapi berbeda-beda oleh setiap orang, tetapi Ia tetap dengan setia senantiasa menaburnya.

Ia pun tak pernah menyerah meski kita seringkali bebal dan bersikap acuh. Ia percaya bahwa kesabaran dan perjuangan-Nya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan hidup kita pun suatu saat akan berbuah indah. “Jika Tuhan saja berbuat sedemikian rupa untuk hidup kita, bagaimana dengan saya? Apa yang telah saya lakukan untuk memperjuangkannya?”. Pertanyaan ini berkecamuk dalam hati dan membuat saya tertunduk. Saya yang terkadang merasa telah berbuat semaksimal yang saya bisa, saya yang karena satu dan lain hal mudah sekali menyerah, saya yang terkadang merasa lelah ketika kehidupan tak berjalan sesuai rencana, saya yang merasa tak berdaya untuk bangkit dari kesesakan. 

Yups, teguran kasih-Nya ini membuat saya menilik kedalaman hati saya, bagaimana saya menanggapi firman-Nya. Saya masih belum menjadi benih yang senantiasa berada di tanah yang baik. Saya masih harus berjuang untuk menjadi benih baik yang berbuah. 
Terima kasih Tuhan atas kasih-Mu yang tak pernah habis dalam hidupku, bantu hamba untuk selalu hidup di dalam-Mu, menjadi benih baik yang berbuah dan  setia kepada-Mu. Amin (Cr).

Maukah saya untuk selalu berjuang menjadi benih baik yang berbuah?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *