Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 19 April 2016

Kis 11:19-26
Mzm 87:1-7
Yoh 10:22-30

MENDENGARKAN TUHAN

Domba-dombaku mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. – Yoh 10:27

Patuh dan setia bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Ketika masih kecil, kita bisa patuh. Tetapi seiring bertambahnya usia, kita menemukan bahwa kita juga memiliki keinginan dan ingin didengar. Karena itulah timbul pertentangan antara keinginan diri sendiri dengan apa yang diharapkan pada kita.

Untuk patuh, kita membutuhkan kerendahan hati untuk menekan keinginan diri sendiri. Coba kita lihat prajurit. Mereka dikenal sangat disiplin dalam mendengarkan perintah atasannya. Mereka tahu pendapat mereka harus dikesampingkan dan perintah atasan adalah yang utama, sekalipun mereka belum tentu setuju.

Hari ini kita diajak untuk belajar mendengarkan Tuhan, apa artinya? Kalau kita tahu cara menggembalakan bangsa Israel, kita akan lebih paham apa yang Yesus kehendaki. Topologi daerah Israel adalah bukit dan lembah. Gembala akan mengeluarkan domba dari kandang dan membawa mereka ke padang rumput. Cara mereka menggembalakan sangat unik, yaitu menggunakan suara untuk memandu domba-domba. Karena domba rabun jauh, sehingga tidak bisa melihat jelas dan hanya bisa mengikuti suara yang mereka kenal.

Ketika Yesus berbicara tentang domba dan gembala, Ia ingin kita bersikap seperti domba dengan mendengarkan suara-Nya dan mengikuti-Nya. Inilah hidup kita dalam penggembalaan Tuhan. Kita perlu terus mendengarkan suara-Nya dan mengikuti petunjuk yang Ia berikan agar hidup kita tidak tersesat. (An)

Bagaimana cara saya mendengarkan Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *