Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 22 Juni 2023

2 Kor 11:1-11
Mzm 111:1-4,7-8
Mat 6:7-15

Menjadi Berbeda

Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. – Mat 6:8

Mayoritas manusia di dunia lebih ingin dianggap sama, satu dengan yang lainnya. Mengapa demikian? Mungkin kita berpikir, saya tidak demikian; tetapi setelah membaca pernyataan ini, pendapat kita akan menjadi berbeda. Tidak ada orang yang menyukai diasingkan, karena itu kebanyakan orang memilih untuk beradaptasi dengan lingkungan (baca: menjadi sama). Seorang murid merasa bahagia meski mendapatkan nilai jelek, karena teman-teman lainnya pun demikian. Melakukan pelayanan karena tetangga juga pelayanan. Ada juga orang yang mau mengorbankan banyak hal demi diterima di suatu kelompok tertentu. Rela menyumbang untuk mendapatkan pujian. Menyetujui keputusan ketua komunitas dengan terpaksa, karena semua anggota menyetujuinya; dan masih banyak contoh lainnya. Kebutuhan manusia untuk diterima dan diakui oleh lingkungan sekitarnya-lah yang menyebabkan dilakukannya perbuatan yang tak berasal dari hati. 

Bacaan hari ini mengajak kita untuk tetap teguh pada pendirian, dan melakukan segala sesuatunya berdasarkan hati. Jangan takut untuk tidak diakui, tidak diterima, atau dianggap berbeda dari yang lainnya. Karena dengan demikian kita mempunyai integritas Allah; yang berani mewartakan kebenaran meski dicemooh dan meski nyawa menjadi taruhannya, teguh dalam melakukan perbuatan kasih pada mereka yang terasing meski banyak orang yang tidak menyukainya. Ketika menjadi berbeda dengan yang lainnya, pandanglah Allah yang mengetahui setiap kebutuhanmu; Dia akan memampukan dan membelamu. (Cr).

Masihkah saya takut menjadi seseorang yang “berbeda”?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *