Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 22 Oktober 2022

Ef 4:7-16
Mzm 122:1-5
Luk 13:1-9

Kesempatan

” Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!” – Luk.13:8-9

Hidup ini singkat, kita harus mengisinya dengan hal-hal yang berkenan dan menyenangkan Tuhan. Kesempatan tidak selalu datang, karena itu kita juga harus mempergunakan kesempatan yang ada dengan baik, bijaksana dan bertanggung jawab, serta untuk berbenah diri, bertobat dan menikmati kesempurnaan kasih-Nya.

Permenungan hari ini mengingatkan saya untuk membangun relasi yang lebih dekat dengan ibu saya, di mana saya masih menyimpan luka-luka dimasa kecil yang terkadang muncul ke permukaan. Saya perlu memurnikan hati untuk mengampuni sehingga dapat mengasihinya lebih lagi. Saya menyediakan waktu untuk mengobrol, menemaninya jalan pagi di sekitar kompleks, ataupun sekedar wisata kuliner. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu yang telah Tuhan berikan untuk bisa melakukan rekonsiliasi penuh dengannya.

Tanpa keinginan dan usaha, maka saya akan tenggelam dalam luka, namun ketika saya MAU meng-AMPUNI dan mengasihinya, maka damai, sukacita, dan ketenangan dapat saya rasakan. Saya ingin menjadi pembawa sukacita sehingga ibu saya dapat menikmati hari tuanya dengan penuh kebahagiaan. Seperti perkataan Mother Teresa, ”Jika kamu ingin mengubah dunia, pulanglah ke rumah dan cintailah keluargamu.” (TL).

Sudahkah saya menabur kasih dalam keluarga?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *