Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 22 September 2016

Pkh 1:2-11
Mzm 90:3-6,12-14,17
Luk 9:7-9

CEMAS KARENA DOSA

Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala yang terjadi, ia merasa cemas. – Luk 9:7‎

Kita tahu bahwa Herodias yang diperistri Herodes merasa takut dan cemas terhadap Yohanes Pembaptis karena Yohanes menegur perbuatan mereka. Oleh sebab itu pula, ia berusaha mencari cara untuk mengatasi rasa takut dan cemasnya itu. Dan kita semua tahu, pada akhirnya lewat putrinya ia meminta kepada Herodes untuk memenggal Yohanes.

Pria yang mengagumi wanita cantik adalah normal. Namun, menjadi tidak normal ketika salah satu atau keduanya telah menikah tetapi mereka berselingkuh.

Seorang teman yang telah menikah mengaku telah bertobat dari kehidupan malamnya yang tidak karuan. Ia mulai aktif di gereja dan ikut dalam persekutuan doa. Hal itu berlangsung kurang lebih setahun. Kemudian ia jatuh lagi dalam dosa seksual. Ia menikah lagi dengan seorang wanita yang juga telah menikah dan telah memiliki anak.

Kini hidupnya menderita. Pastor melarangnya menerima komuni. Saat kami mengajaknya untuk bergabung dalam komunitas rohani, dengan berbagai alasan ia menolak. Anak-anaknya dari hasil pernikahan pertama dan kedua tidak lagi ingin bertemu dengannya.

Selama kita berkata “ya” terhadap godaan dosa, maka hati kita diliputi rasa cemas yang tak berkesudahan. Bertobat, mengaku dosa, dan kembali ke jalan yang benar, maka hati yang cemas akan digantikan oleh damai sejahtera dari Allah Yang Maha Rahim. (Yo)

Masih adakah rasa cemas dalam hati saya terhadap sesuatu? Apa yang menjadi penyebab timbulnya rasa cemas tersebut?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *