Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 24 Desember 2017

2Sam 7:1-5,8b-12,14a,16
Mzm 89:2-5,27,29
Rm 16:25-27
Luk 1:26-38

Ketaatan

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu. – Luk 1:38

Yeaaaayy…setelah lama menanti, akhirnya datang juga malam Natal. Tapi omong-omong, sebenarnya sudah beberapa tahun belakangan ini saya jarang menghadiri perayaan malam Natal. Hal ini karena saya sering mendapat tugas jaga parkir. Namun yang menyenangkan bagi saya adalah mengucapkan selamat Natal ketika umat sudah siap di kendaraannya masing-masing untuk pulang.

Menjadi petugas parkir merupakan suatu bentuk pelayanan yang harus saya lakukan, sekalipun saya kehilangan momentum untuk merayakan malam Natal bersama keluarga. Selain pelayanan, hal ini juga menjadi suatu bentuk ketaatan saya terhadap otoritas lingkungan yang memberikan tanggung jawab ini.

Berbicara tentang ketaatan, nampaknya kita harus belajar dari Bunda Maria yang dengan segala keterbatasannya, menerima tanggung jawab yang diberikan oleh Allah. Tanpa diskusi, tanpa bertanya kepada orang tuanya, nampaknya Bunda Maria dengan iman menjawab “ya” akan rencana Allah. Berkat ketaatan Bunda Maria, hari ini kita bisa merayakan Natal – lahirnya Sang Juruselamat yang taat hingga kayu salib.

Mari kita manfaatkan momen malam Natal ini untuk kembali bersyukur atas segala rahmat yang telah Tuhan berikan. Berdoalah, semoga Natal tahun ini membantu kita menjadi lebih taat akan perintah-Nya, taat untuk melayani, dan mencintai Tuhan dengan sepenuh hati.

Kiranya kita semua diberikan rahmat untuk dapat menerima kasih Tuhan saat merayakan Natal bersama keluarga, teman dan umat lainnya. (An)

Apa arti Natal bagi saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *