Renungan Katolik “Bahasa Kasih” ‎
Sabtu, 24 Desember 2016

2 Sam 7:1-5,8b-12,16
Mzm 89:2-5,27,29
Luk 1:67-79

KIDUNG ZAKHARIA

Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya.. – Luk 1:68‎

Kidung Zakharia merupakan kidung ucapan syukur Zakharia atas kelahiran putranya, Yohanes Pembaptis. Kidung ini dapat dibagi menjadi dua bagian: 1) ucapan syukur atas penggenapan janji Mesianis kepada bangsa Israel yang menantikan Sang Penyelamat; 2) ucapan Zakharia yang ditujukan kepada anaknya yang mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah, sebagai seseorang yang menyiapkan jalan-Nya.

St. Benediktus dari Nursia dipercaya sebagai yang pertama memasukkan Kidung Zakharia ini dalam Ibadat Pagi Gereja, kemungkinan karena kidung ini merupakan nyanyian ucapan syukur akan kedatangan Kristus Penyelamat. Penyelamatan Allah di dalam Kristus memang selayaknya direnungkan dan diwartakan setiap hari sampai akhir zaman, sebab hal itu merupakan puncak dari kasih Allah kepada manusia.

Sabda Tuhan mengajarkan agar kita mengucap syukur senantiasa, terutama di pagi hari, sebelum kita memulai segala aktivitas. Ucapan syukur ini dapat berupa apa saja, namun yang terutama, kita mensyukuri akan rahmat kasih Allah yang terbesar, yaitu penebusan yang kita terima di dalam Kristus Tuhan kita.

Selain itu, doa Kidung Zakharia dimasukkan dalam Ibadat Pagi, menurut Durandus (seorang penulis liturgis abad ke-13), berhubungan dengan perumpamaan Kristus yang datang sebagai Fajar yang menyingsing. Kedatangan Kristus sebagai Fajar menyingsing ini digunakan pula dalam doa-doa liturgis lainnya sebagai pernyataan pengharapan umat Kristiani. (Sumber: www.katolisitas.org)

Apakah saya selalu mengucap syukur dalam doa-doa yang saya panjatkan?‎

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *