Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 27 Juli 2017

Kel 19:1-2,9-11,16-20b
MT Dan 3:52-54,56
Mat 13:10-17

BERBAHAGIALAH KARENA DEWASA

Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. – Mat 13:16

Ketika anak-anak masih kecil, kami sering menjelaskan sesuatu kepada mereka dengan cara bercerita. Banyak ajaran positif yang kami selipkan melalui cerita. Hal itu kami lakukan karena mereka masih kecil. Namun setelah mereka bertumbuh besar, kami mulai mengajarkan banyak hal kepada mereka tidak lagi melalui cerita karena mereka sudah mampu mengerti dan mendengar apa yang harus mereka dengar. Mereka tidak perlu lagi diberikan bahasa yang selalu lembut, tapi mereka sudah sanggu menerima ungkapan tegas yang membuat mereka sadar dan mengerti.

Demikian juga dengan apa yang Yesus katakan hari ini. Selama kita masih “bayi rohani”, apa yang kita terima hanyalah makanan yang sesuai dengan kondisi rohani kita. Kita belum sanggup melihat dan mendengar dengan baik karena memang kita baru masuk dalam proses pertumbuhan seperti anak-anak di usia balita. Semakin kita bertumbuh, semakin kita diberikan makanan yang menunjang percepatan kedewasaan rohani kita.

Panca indera manusia dewasa rohani sudah dapat berfungsi semestinya, yaitu untuk melihat apa yang Tuhan lihat dan mendengar apa yang Tuhan dengar, sehingga kita patut bersyukur karena Tuhan menyebut kita berbahagia.

Berbahagialah, karena kita bertumbuh dan menjadi manusia dewasa rohani yang siap menjadi serupa dengan Yesus Tuhan. (Al)

Renungkan ayat diatas dan temukan maksud Tuhan bagi saya lewat firman itu.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *