Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 29 Oktober 2016

Flp 1:18b-26
Mzm 42:2,3,5
Luk 14:1,7-11

TIDAK SIA-SIA

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. – Flp 1:22

Saya baru menghabiskan satu seri film yang menceritakan tentang tokoh utamanya yang selamat dari malapetaka dan masih diberi kesempatan untuk menjalani hidup sebagai seorang yang normal. Ada satu kalimat yang diucapkan tokoh ini yang menurut saya sangat dalam dan menyentuh. Ini yang dikatakannya: Karena saya diberi kesempatan untuk tetap hidup, saya tidak akan membiarkannya sia-sia.

Berapa banyak dari kita yang sungguh-sungguh menyadari arti dan tujuan kita hidup di dunia ini? Bagi mereka yang non kristiani, mungkin kita masih bisa memaklumi. Tapi bagi kita sebagai umat kristiani, harusnya kita jelas akan apa yang seharusnya kita lakukan dengan hidup kita. Kita harus menjadi berbeda dari dunia, dan bukannya malah terbawa oleh arus dunia.

Hidup kita bukanlah semata hanya untuk diri kita sendiri. Karena tujuan manusia diciptakan adalah untuk kekekalan. Jadi semua yang kita lakukan haruslah mengacu pada tujuan tersebut. Perkataan Paulus merupakan penyadaran sekaligus peringatan bagi kita, bahwa jika kita harus hidup di dunia ini, berarti kita harus bekerja memberi buah.

Cobalah ambil waktu dan renungkan apa yang sudah kita lakukan dengan hidup kita? Sudahkah kita memberi buah bagi orang-orang di sekeliling kita lewat hidup kita? Ataukah kita terlalu berfokus pada diri sendiri dan lalai akan tujuan hidup kita yang sebenarnya? Renungkan dan temukan jawaban kita masing-masing! (Jc)

Apa yang dapat saya lakukan agar hidup saya tidak sia-sia?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *