Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 03 April 2022

Hari Minggu Prapaskah V

Yes 43:16-21
Mzm 126:1-6
Flp 3:8-14
Yoh 8:1-11

Mendidik dengan Kasih

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. –Yoh. 8 : 5a

Banyak hal yang diceritakan dalam kitab Perjanjian Lama, suatu peraturan dan hukum yang ketat. Yang jika sampai dilanggar, tidak akan ada ampun sekalipun, bahkan mungkin akan menerima konsekuensi yang sangat berat ketika melakukan suatu dosa.

Dalam kehidupan keluarga kami, saya dulu mendengar bagaimana kakek dididik sangat keras. Sebagai contoh, ketika kakek yang masih berusia sekitar 6 tahunan, diminta papanya untuk berbelanja ikan di pasar. Ikan yang dibeli harus dalam kondisi yang masih segar, dengan harga yang harus ditawar.
Untuk anak-anak seusianya, jika pulang ke rumah, membeli
ikan dengan harga kemahalan atau ikan yang dibeli tidak bagus
kualitasnya, maka bukan hanya hukuman pukulan dan caci
maki yang diterimanya, tetapi juga kakek harus mengembalikan
ikan itu kepada si penjual, dan harus mendapatkan pengganti-annya dengan ikan yang masih segar.

Kakek tumbuh menjadi sosok yang penuh dengan luka di hidupnya. Mungkin beberapa di antara kita pun, sempat mengalami didikan yang keras di rumah atau di sekolah. Namun pada masa-masa ini, kita lebih disadarkan akan Kasih yang diajarkan oleh Yesus. Sebuah Kasih yang melampaui segala hal, yang akan memurnikan dan mempertobatkan manusia menjadi lebih bermartabat. (MD)

Sudahkah Saya mengajar dan mendidik dengan Kasih?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *