Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 03 Februari 2021

Ibr 12:4-7,11-15
Mzm 103:1-2,13-14,17-18a
Mrk 6:1-6

Ketidakpercayaan

Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. – Mrk 6:5

Dalam perjalanan ke Nazaret, Yesus banyak melakukan mukjizat. Meredakan angin ribut, mengusir roh jahat dari orang Gerasa, menyembuhkan anak Yairus, dan menyembuhkan wanita yang sudah dua belas tahun pendarahan. Namun ketika Yesus tiba di Nazaret, Ia ditolak oleh jemaat di sana.

Alasan penolakan itu, karena jemaat Nazaret merasa lebih tahu siapa Yesus dan bagaimana latar belakang-Nya. Ayah-Nya hanya seorang tukang kayu, ibu-Nya seorang wanita biasa, bahkan saudara-saudari-Nya tinggal di antara mereka. Tidak ada latar belakang keluarga Yesus yang bisa dibanggakan dan membuat mereka terkesima. Semua mukjizat yang dilakukan-Nya, diabaikan. Mereka tidak percaya bahwa Yesus yang melakukan semua itu. Akibatnya, tidak terjadi mukjizat apapun di Nazaret.

Mukjizat merupakan salah satu wujud nyata campur tangan Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Dengan adanya iman dari seorang percaya, mukjizat Tuhan dapat terjadi. Dengan kata lain, jika kita mau mengalami mukjizat Tuhan, yang harus kita lakukan adalah percaya kepada Tuhan. Dan ketika kita percaya, pintu mukjizat Tuhan terbuka lebar. (Dn)

Apakah saya percaya Tuhan sanggup melakukan mukjizat dalam hidup ini?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *