Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 03 November 2016

Flp 3:3-8a
Mzm 105:2-7
Luk 15:1-10

EKSKLUSIF

Para Pemungut cukai dan orang orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. – Luk 10:1

Soliditas sebuah kelompok biasanya akan teruji oleh waktu. Dengan berjalannya waktu, akan terlihat orang-orang yang memiliki komitmen dan kesetiaan. Tak jarang sebuah kelompok akhirnya bubar karena masing-masing yang terlibat sudah tidak memiliki waktu dan persepsi yang sama. Tapi ketika kelompok ini berhasil, biasanya akan menjadi lebih eksklusif dan tertutup.

Memang ada positif dan negatif dari kelompok yang eksklusif. Sebut saja positifnya, selain lebih nyaman karena orang-orangnya kita kenal, biasanya kita bisa menahan pengaruh dari luar.

Tanpa kita sadari, seringkali kita menjadikan kelompok rohani kita sebagai kelompok yang eksklusif. Kita hanya bergaul dengan teman-teman tertentu dan sulit untuk menerima orang baru. Akhirnya kita membuat jarak. Tetapi, pernahkah kita berpikir bahwa bisa jadi kitalah pihak yang dijauhi?

Keberadaan gereja bukan hanya untuk orang baik-baik. Justru gereja ada untuk mengajak orang-orang berdosa untuk datang dan menerima kasih Tuhan. Kita perlu lebih aktif untuk membuka pintu gereja dan menyambut orang-orang yang terlupakan, terpinggirkan, yang memiliki aib hidup, untuk menyadari bahwa pintu masih terbuka bagi mereka.

Teman, kita tidak bisa hanya menunggu para pastor dan pengurus gereja untuk memulai. Marilah secara aktif menyapa orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan kasih Tuhan. Semoga apa yang kita lakukan menjadi sebuah sarana untuk membawa orang mengalami kasih-Nya. (An)

Sudahkah saya membuka diri untuk menerima orang-orang di sekitar saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *