Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 03 September 2017

Yer 20:7-9
Mzm 63:2-6,8-9
Rm 12:1-2
Mat 16:21-27

EGO VS KEHENDAK TUHAN

…engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia. – Mat 16:23

Yesus mengatakan bahwa Ia akan menanggung banyak penderitaan dan dibunuh. Petrus terkejut dan dengan egonya menegur Yesus, “Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!” (Mat 16:22). Petrus hanya berpikir dari sudut pandang duniawi bahwa Gurunya jangan sampai dihina, menderita, apalagi dibunuh. Sebagai murid-Nya, ia akan malu sekali. Egonya lebih didahulukan daripada kehendak Tuhan. Ini yang mengakibatkan Yesus marah dan menegurnya dengan perkataan keras.

Sejak Maret lalu saya diberi tugas tambahan oleh atasan untuk membantu keuangan di sebuah perusahaan yang hampir bangkrut. Semua personil keuangan sudah keluar kecuali seorang staf admin. Untung perusahaan masih memiliki sedikit uang untuk THR bagi karyawannya. Alangkah terkejutnya saya ketika seorang sopir langsung marah ketika menerima THR karena komplain THR tahun ini hanya sebesar 1x gaji. Dengan nada emosi, ia langsung minta berhenti saat itu juga.

Peristiwa itu membuat saya merenung. Perusahaan sudah hampir bangkrut, dana tinggal sedikit, masih untung ada THR. Saat ini, mencari pekerjaan di Jakarta tidak mudah. Sikap tidak bersyukur, marah, dan langsung berhenti adalah tidak bijaksana. Anak dan istrinya mau diberi makan apa nantinya?

Keegoisan dan emosi sesaat merupakan tindakan yang merugikan diri sendiri pada akhirnya. Marilah kita mohon kekuatan Roh Kudus agar dapat menjalani hidup ini sesuai dengan kehendak-Nya. (Yo)

Apakah saya masih sering menuruti ego saya daripada mengikuti kehendak Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *