Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 05 Agustus 2017

Im 25:1,8-17
Mzm 67:2-3,5-8
Mat 14:1-12

HARGA DIRI VS HATI NURANI

Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. – Mat 14:9

Di kantor saya memiliki seorang senior yang juga merupakan orang kepercayaan atasan kami. Senior ini sudah saya anggap sebagai pembimbing, karena bagi saya yang merupakan seorang pemula, saya butuh banyak belajar dan bertanya.

Namun di luar masalah pekerjaan, ia juga kerap mengajak saya menonton. Yang menjadi masalah, ia mengajak menonton tengah malam dan menginap di kosnya. Awalnya saya tidak berani menolak, meskipun saya sangat tidak ingin melakukannya. Saya bersyukur, kejadian seperti itu hanya berlangsung satu kali dan Tuhan terus menegur sekaligus mengingatkan saya sehingga saya berani untuk tidak menerima ajakannya. Bahkan saya berbesar hati untuk melepas pekerjaan itu demi mengikuti kata hati saya, jika memang itu yang Tuhan kehendaki.

Tuhan sungguh luar biasa baik hati. Ketika saya memilih mengikuti hati nurani, Tuhan bahkan memberikan yang jauh lebih baik dengan memindahtugaskan saya ke kota asal saya.

Teman, percayalah Tuhan telah menyediakan yang jauh lebih baik dari apa yang kita harapkan, bahkan yang terbaik Ia berikan untuk kita yang berpegang kepada-Nya. Salah pilih hanya akan membawa kita kepada penyesalan. (Cr)

Apakah saya lebih mementingkan harga diri daripada hati nurani?

Mampukah saya tetap setia mengikuti hati nurani meski tawaran dunia begitu memikat?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *