Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 07 Juni 2017

Tb 3:1-11a,16017a
Mzm 25:2-9
Mrk 12:18-27

BAHAGIA DI DUNIA

Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. – Mrk 12:27

Agama bertujuan baik bagi kehidupan manusia saat menjalani hidup maupun setelah meninggal secara seimbang. Masalahnya banyak orang terlalu berfokus pada apa yang memuaskan hati dan logikanya, sehingga apa yang awalnya menjadi tujuan malah menjadi tidak seimbang.

Ada yang terlalu berfokus kepada hal-hal hidup di dunia dan mengabaikan yang lain. Maka dari itu muncul beragam teori kemakmuran yang terlalu berlebihan. Namun ada juga yang terlalu berfokus kepada hidup setelah kematian sehingga mengabaikan apa yang harus dilakukan selama berada di dunia. Mereka ini cenderung berpikir hidup bahagia di tempatnya nanti di Surga dan dunia ini hanyalah penderitaan. Uang dan kekayaan adalah dosa. Kesenangan dan bahagia di dunia berbahaya bagi iman mereka. Bahkan pertolongan Tuhan lebih sering ditafsirkan akan diperoleh setelah hidup kekal nanti. Dan rasanya, kecenderungan terakhir ini cukup dominan dalam Gereja Katolik.

Firman Tuhan hari ini berkata, “Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” Keseimbangan ini perlu disadari kembali oleh semua orang. Bila tidak, Gereja Katolik pada khususnya akan jadi menakutkan bagi orang lain. Apa yang Tuhan janjikan di dalam Firman-Nya adalah untuk kebaikan dan kebahagiaan kita selama hidup di dunia ini. Bahagia adalah hak kita dan itu juga adalah pilihan. Saya yakin kehidupan yang bahagia adalah buah dari ketaatan demi ketaatan yang kita perjuangkan setiap hari. Buah inilah yang menarik bagi banyak orang di luar sana untuk mengenal kita dan siapa Yesus yang kita sembah. (Al)

Apakah saya bahagia? Bila tidak, keluarlah dari pemahaman salah yang membelenggu, karena Firman-Nya adalah jalan untuk menuju kebahagiaan.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *