Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 07 November 2016

Tit 1:1-9
Mzm 24:1-6
Luk 17:1-6

UJIAN INTEGRITAS IMAN

Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.. – Luk 17:6

Terkadang, kedalaman iman seseorang dapat terlihat dari ucapan yang merupakan ungkapan dari apa yang ada di dalam hatinya. Dalam Injil hari ini, ucapan seorang perwiran asing menjadi pernyataan imannya kepada Yesus. Iman perwira ini sangat mengherankan Yesus sendiri dan ucapannya pun menjadi sebuah doa yang didoakan sepanjang masa oleh umat Katolik dalam bagian yang paling penting dalam misa, yaitu sebelum kita menyambut Tubuh Kristus dalam rupa hosti.

Ini adalah misteri iman yang terdalam, bahwa Allah yang tidak terbatas, yang mahakuasa, bisa hadir dalam hosti yang kecil, yang sepertinya tidak bisa membela diri-Nya sendiri ketika ada orang yang mau menodai-Nya. Benang merah dari ucapan perwira tersebut dengan doa sebelum komuni ini adalah ungkapan kepercayaan bahwa Tuhan itu maha hadir, Ia ada di mana saja setiap saat. Sekalipun Ia tidak kelihatan, atau walaupun Ia kelihatan dalam “rupa” yang tidak masuk akal normal kita.

Dalam pertumbuhan iman saya, pergumulan terbesar adalah ketika saya mempertanyakan misteri kehadiran Tuhan dalam hosti. Saya sempat menjauh, tetapi kemudian berdoa meminta Tuhan menyatakan diri-Nya dalam sebuah adorasi. Pada akhirnya saya menemukan bahwa saat paling intim saya bersama Tuhan adalah pada saat komuni dan pada saat adorasi.

Bagi saya, pernyataan iman kristen saya yang terbesar adalah bagaimana saya tetap hidup dengan integritas sebagai seorang murid Kristus, walaupun tidak ada yang melihat. Bagaimana sikap saya saat berbisnis, membayar pajak, digoda pornografi, dan lain-lain, menunjukkan tingkat kepercayaan saya akan kemahahadiran Tuhan. (Pt)

Bagaimana cara saya menghayati kehadiran Tuhan dalam setiap detik kehidupan saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *