Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 09 Juli 2017

Za 9:9-10
Mzm 145:1-2,8-11,13-14
Rm 8:9,11-13
Mat 11:25-30‎

LAMBANG KETAATAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. – Mat 11:29

Ketika seorang teman bercerita bahwa di saat ia merasa semakin dekat dengan Tuhan, semakin banyak masalah yang dialami, hal ini menjadi perenungan tersendiri bagi saya.

Perikop hari ini menjawab perenungan saya tersebut. Walaupun janji-Nya mengatakan semua yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya, maka Ia akan memberi kelegaan, namun ayat berikutnya mengatakan, “Pikullah kuk yang Kupasang.”

Kuk adalah lambang ketaatan dan tanggung jawab. Memikul kuk berarti ketika kita mengikuti Tuhan, kita harus memiliki komitmen untuk memikul beban yang menjadi bagian kita. Janji Tuhan adalah kita tidak akan memikul beban itu sendirian, tapi Ia akan selalu menyertai kita. Jika kita menolak mengangkat beban tersebut, kita akan kehilangan kesempatan merasakan penghiburan dari-Nya sehingga kita juga akan kehilangan kesempatan merasakan sukacita yang ditimbulkan oleh kehadiran Tuhan saat kita memikul beban.

Semakin besar beban yang kita tanggung, maka Tuhan akan memberikan rahmat yang sesuai dengan yang kita butuhkan. Ia sangat mengerti ukuran kesanggupan kita. Beban merupakan sarana terbaik untuk kita dapat menikmati kehadiran-Nya.

Bapa di surga, mampukan kami untuk terus memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap beban yang harus kami pikul sesuai bagian yang sudah Kau tetapkan bagi kami. (In)

Bagaimana saya merespon beban yang harus saya pikul?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *