Hari minggu biasa ke-11

Yeh 17:22-24
2 Kor 5:6-10
Mrk 4:26-34

Tujuan:

  1. Mengajak semua untuk ingat lagi janji-janji Tuhan dalam hidup kita.
  2. Menyadari bahwa Tuhan akan memenuhi apa yang kita “butuhkan” bukan apa yang kita “inginkan”
  3. Belajar untuk melakukan apa yang berkenan pada Tuhan.
  4. Belajar berserah akan campur tangan Tuhan dalam segala proses yang terjadi dalam hidup kita.

Dalam minggu ini kita diajak oleh Tuhan untuk kembali memperbaharui iman percaya kita akan janji-janji Tuhan dalam hidup kita. Bagi kita semua yang mungkin saat ini sedang mengalami pergumulan atau permasalahan apapun, perlu ingat terus bahwa Tuhan kita adalah Allah yang hidup dan selalu memenuhi “kebutuhan” kita apabila kita mau selalu bergantung kepada-Nya.

Beberapa minggu yang lalu secara berturut-turut kita merayakan Pentakosta, Tritunggal Maha Kudus dan Hari raya Tubuh dan Darah Kristus. Apabila kita bisa memaklumi dan merayakan semua itu, semestinya kita tidak punya lagi keraguan iman dalam hidup kita. Tuhan allah adalah yang maha segalanya dan akan memperhatikan hidup kita asalkan kita mau menerima kehadiran-Nya, merawat bait-Nya dan mau selalu mengikutsertakan campur tangan-Nya dalam setiap aspek hidup kita.

Q: Bisa sharing bagaimana anda mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup anda yang sangat anda butuhkan?

Sedikit sharing dari saya, mengenai seminar “ReConnect” untuk pasutri yang baru diadakan pada weekend yang lalu. Pada awalnya acara ini akan diadakan dalam bentuk retret, saya sebenarnya pesimis bahwa saya bisa mendapat sesuatu. Fokus saya sudah terpaut pada situasi hotel (sama dengan holiday), lumayan costly, sebagian pembicara hadir secara online dan sebagian lagi akan datang dari eastern state yang dalam kondisi pandemi sekarang serba tidak menentu. Along the way, situasi persiapan retret juga mengalami berbagai tantangan besar sampai akhirnya format berubah menjadi seminar, pembicara ada yang digantikan dan semua pembicara akan hadir secara online.

Ada sedikit perasaan relief ketika akhirnya biaya seminar menjadi jauh lebih murah dan saya merasa bisa menjadi lebih fokus dengan menggunakan venue yang lebih cocok dan lokasi yang tidak terlalu jauh. Tapi pada akhirnya, Tuhan sendiri yang telah menyatakan kebesaran-Nya dalam hasil yang di dapat dari seminar itu. Saya bisa kembali menemukan sparks dalam relationship saya dengan pasangan dan saya sungguh bersyukur bisa melihat banyak pasutri yang tadinya apabila format retret tetap berjalan, mereka tidak akan hadir dan tidak mendapat apa-apa dari acara itu, tapi dengan berubahnya menjadi seminar, mereka terpanggil untuk ikut dan malahan terberkati oleh Tuhan. Proficiat untuk Benz dan Steff beserta panitia yang pantang menyerah untuk mengusahakan agar acara tersebut bisa terealisasi.

Jadi, dari sharing saya tadi saya bisa relate dengan ajakan Tuhan dari firman-firmanNya minggu ini. KIta bisa lihat bagaimana pada zaman itu, bangsa Israel terus menerus menolak Tuhan sampai menyembah berhala-berhala yang tidak berkenan, sampai pada akhirnya Tuhan harus melakukan suatu cara yang cukup extrim untuk mengembalikan iman bangsa Israel kepadaNya. Ada 3 point pembelajaran yang mau saya angkat dari firman-firman minggu ini.

  1. Apakah kita masih menaruh berhala-berhala dalam hidup kerohanian kita?

Sebuah tantangan besar bagi kita yang hidup dalam zaman sekarang yang penuh dengan hal-hal duniawi dan budaya sekuler seperti di Australia ini. Kita perlu belajar untuk melepas segala berhala tersebut agar bisa melihat keselamatan yang disediakan bagi kita.

“Keinginan” saya membuat saya pesimis mengenai acara ReConnect, saya baru bisa melihat the big picture setelah mengikuti acara tersebut, mengesampingkan “keinginan” saya dan mengutamakan relationship dengan pasangan saya lalu saya disadarkan akan kebesaran

Tuhan yang terjadi melalui acara tersebut.

  1. Ada pemulihan dan pertolongan dari Allah sendiri.

Seperti dari bacaan injil mengenai perumpamaan seorang penabur, ia hanya menabur benih dan esoknya benih itu tumbuh tanpa ia tahu bagaimana caranya. Ini juga yang diinginkan oleh Tuhan dari setiap kita. Kita perlu berani take the first step, berikan yang terbaik, dan mau percaya sepenuhnya pada Tuhan dalam prosesnya, Ia akan membimbing dan memberikan pertumbuhan.

Bayangkan apabila panitia acara menyerah dalam menghadapi tantangan dalam persiapan acara, berapa banyak pasutri yang tidak akan mendapatkan berkat atau pemulihan dari proses seminar itu?

  1. Penggenapan janji-janji Tuhan.

Tuhan berjanji akan selalu memenuhi “kebutuhan” kita apabila kita mau berserah dan bergantung padaNya. Saya yakin banyak buah yang dapat dituai dari hasil acara tersebut, baik bagi para peserta, panitia maupun anak-anak. Juga saya percaya ada yang masih mengalami proses dari usahanya untuk mengambil langkah mengikuti seminar tersebut dan saya yakin apabila mereka mau terus berserah pada Tuhan, pada waktunya buah-buah akan didapat.

Untuk kesimpulan, ada 2 kuasa dalam kehidupan kita, yaitu kuasa dunia dan kuasa Tuhan. Kita diajak untuk tidak mengikat diri kita pada kuasa dunia karena itu akan terus menarik kita jatuh. Kita diharapkan bisa menggunakan kuasa dunia untuk menjadi batu loncatan untuk meraih kuasa yang dianugerahkan Tuhan dan bisa mencapai tujuan hidup kita. Kita juga perlu belajar percaya bahwa apabila kita yakin sudah mengambil langkah-langkah yang benar tapi masih belum ada pemenuhan janji Allah, usahakan terus yang terbaik dan serahkan proses dalam tanganNya agar hasilnya akan baik adanya.

Sedikit tambahan:

  1. Ayat dari 2 Kor 5:9-10

Kita diajak untuk mengusahakan sesuatu yang berkenan kepada Tuhan, didalam tubuh (melalui pikiran dan hati kita) maupun diluar tubuh (melalui perkataan dan perbuatan kita). Kita perlu senantiasa menguji hal-hal tersebut sebelumnya apakah akan berkenan kepada Tuhan. Apabila kita berkenan kepada Tuhan, kebutuhan kita akan dipenuhi olehNya.

  1. Ayat dari Yeh 17:22

Kita diingatkan kembali apabila kita mau diubahkan oleh Tuhan dan mau bertumbuh dalam Tuhan, kita perlu melembutkan hati dan pribadi kita seperti tunas yang muda. Apabila kondisi kita keras, Tuhan tidak mau mengubahkan kita. Ikut sertakan Roh Kudus untuk melembutkan hati dan pribadi kita agar tangan Tuhan bisa bekerja dalam kehidupan kita.

Tuhan memberkati.

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *