Pagi tadi saat saya berangkat untuk misa harian, tiba-tiba hujan rintik-rintik turun. Hujan turun dengan lebatnya ketika saya sudah masuk ke dalam gereja dan selama misa berlangsung. Setelah misa selesai, secara luar biasanya hujan pun berhenti.

Saat saya berjalan di lahan parkir, saya melihat banyak bagian kering tempat dimana mobil-mobil tadi parkir, alih-alih hujan yang begitu lebat dan area sekitarnya basah semua. Melihat itu sayapun teringat sebuah gambar dimana Yesus berdiri dan mengetuk sebuah pintu yang tidak terdapat gagang untuk membuka pintunya. Gambar itu sebetulnya melambangkan petikan ayat dari Wahyu 3:20 “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku”.

Ketika Tuhan memberikan begitu banyak kasih dan rahmat-Nya kepada kita seperti hujan yang begitu lebat, pada akhirnya semua tergantung pada kemauan kita untuk membuka hati untukNya. Dalam kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus tidak pernah memaksa kita untuk percaya kepada-Nya ataupun membuka hati kepada-Nya, karena Dia memberikan kita kehendak bebas. Dia terus mencurahkan kasih dan rahmat-Nya kepada setiap dari pada kita. Bercak-bercak yang kering di lahan parkir tadi melambangkan hati kita yang tertutup sehingga curahan kasih dan rahmat tidak bisa membasahi ladang hati kita.

Ingatlah bahwah Tuhan Yesus sedang berdiri dan mengetuk pintu hati kita. Dia akan tetap menunggu sampai kita membuka pintu hati kita untuk-Nya. Jadi, jangan kunci hati kita. Tetapi bukalah dan biarkanlah Tuhan Yesus masuk dan tinggal di dalam hati kita. God bless (A.N.T)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *