Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 11 Oktober 2018

Gal 3:1-5
MT Luk 1:69-75
Luk 11:5-13

M-C-K

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. – Luk 11:10

Beberapa tahun lalu kami merenovasi rumah dari rumah panggung menjadi tembok. Ketika itu harga bbm sedang mengalami kenaikan sehingga bahan bangunan ikut naik. Tentu saja, biaya yang harus kami keluarkan menjadi lebih besar. Dalam kondisi seperti itu, kekhawatiran sayapun timbul.

Suatu malam, seorang teman menelpon menceritakan keadaan rumahnya saat hujan turun. Atap rumahnya bocor sehingga bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika hujan turun dengan lebat. Kondisi keuangannya tidak cukup untuk memperbaiki atap rumahnya.
Awalnya saya hanya mengatakan untuk mendoakannya. Namun keesokan harinya, saya jadi terus memikirkan keadaan teman tersebut. Saya sadar bahwa doa saja tidak cukup untuk membantunya. Akhirnya dengan penuh pertimbangan, saya memberikan sejumlah uang agar ia dapat memperbaiki atap rumahnya yang bocor.

Namun di sisi lain, kebutuhan renovasi rumah sayapun tak bisa menunggu. Saya mulai berdoa M-C-K (mintalah, carilah, ketuklah). Tiba-tiba, om saya menelpon dan menanyakan kabar. Sayapun menceritakan apa yang sedang saya alami, dan keesokan harinya, om saya mentransfer biaya yang saya butuhkan.

Dari pengalaman-pengalaman hidup, saya belajar untuk tetap mengandalkan Tuhan di setiap waktu. Saya percaya, ketika berdoa, mukjizat-Nya dinyatakan kepada kita. Pertolongan-Nya selalu tepat pada waktunya. (Ar)

Apakah saya tetap percaya kepada-Nya sekalipun doa saya belum dikabulkan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *