Renungan Katolik “Bahasa Kasih” ‎
Rabu, 12 April 2017

Yes 50:4-9a
Mzm 69:8-10,21-22,31,33-34
Mat 26:14-25

PENGKHIANATAN = DOSA

Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu? – Mat 26:15

‎Setiap kali saya masuk di ruang pengakuan, hati saya begitu bergelora mengungkapkan dosa dan penyesalan saya. Dengan sepenuh hati saya berjanji untuk tidak melakukan dosa lagi, dan tak jarang saya menitikkan air mata ketika menerima rahmat pengampunan dosa. Hati menjadi begitu ringan dan sukacita.

‎Namun ketika kembali dalam kehidupan sehari-hari, secara perlahan, hati saya menjadi biasa-biasa saja. Bahkan sering dikuasai kegalauan. Ya..ya..ya..rupanya saya kembali berbuat dosa, sekalipun bukan dosa besar, dosa tetaplah dosa. Pengkhianatan kita kepada Tuhan dalam bentuk dosa, sama dengan pengkhianatan yang dilakukan Yudas pada jamannya yang menyerahkan Yesus untuk disalib.

‎Dosa tidak hanya membelenggu diri kita, namun juga kembali membelenggu Yesus. Ia yang tinggal dalam diri kita, kembali kita salibkan. Karena dosa yang kita lakukan, Ia tidak dapat diam di dalam diri kita sehingga Ia tidak dapat berkarya dalam diri kita sesuai dengan keinginan Bapa. Kita tidak memberi-Nya kebebasan karena terhalang oleh dosa kita.

‎Marilah kita terus menyadari bahwa Tuhan tinggal di dalam diri ktia, sehingga kita ingat pilihan mana yang harus kita ambil ketika ada godaan untuk berbuat dosa datang ke hadapan kita.

‎Bapa di surga, mohon pengampunan-Mu untuk setiap ketidaksetiaan kami, dan mohon rahmat-mu agar kami senantiasa setia kepada-Mu. (In)

Apa makna kesetiaan Tuhan bagi saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *