Renungan Katolik “Bahasa Kasih” ‎
Kamis, 13 Juli 2017

Kej 44:18-21,23b-29; 45:1-5
Mzm 105:16-21
Mat 10:7-15‎

SALAM DAMAI

Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. – Mat 10:12

‎Waktu masih kecil, bagian yang paling saya sukai dalam misa adalah ketika semua orang saling memberikan salam damai. Sangat senang rasanya ketika semua orang saling bertatap muka, bertukar salam sambil tersenyum. Sungguh menyenangkan melihat wajah orang-orang yang tidak saya kenal itu tersenyum dengan ramah. Lebih senang lagi ketika saya bisa membalasnya dengan jabatan tangan dan senyuman saya sendiri.

‎Sayangnya, kadang adegan ini hanya terjadi di dalam gereja. Dalam keseharian kita, kita tidak terlalu memedulikan orang lain di sekitar kita. Jangankan memberi senyuman, menyadari kehadirannyapun kadang tidak. Seringkali kita terlalu sibuk dengan apa yang kita kerjakan: bermain ponsel, memikirkan pekerjaan yang belum selesai, mendengarkan musik kesukaan dengan earphone. Kita terlalu sibuk dengan diri sendiri hingga melewatkan banyak keindahan yang terjadi di sekitar kita.

‎Alangkah lebih menyenangkan bila sekali-sekali kita dapat membuka diri kita sejenak kepada orang lain di sekitar kita. Hanya dengan memberi senyuman kepada mereka yang kebetulan bertatap muka, atau memberikan tempat duduk kepada orang yang lebih membutuhkan di kendaraan umum atau tempat umum. Ketika kita lebih peduli kepada orang lain, kita bukan hanya menunjukkan keramahan, tetapi juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menyampaikan salam damai-Nya bagi orang-orang yang mungkin belum mengenal-Nya. (Hd)

Sudahkah saya menyampaikan salam damai Tuhan kepada orang di sekitar?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *