Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 19 Maret 2017

Kel 17:3-7
Mzm 95:1-2,6-9
Rm 5:1-2,5-8
Yoh 4:52

PENGALAMAN PRIBADI

Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juru Selamat dunia. – Yoh 4:42

Jika kita ditanya kenalkah dengan Pak Jokowi, banyak yang mungkin menjawab kenal. Kalau pertanyaan selanjutnya apakah tahu karakter beliau, yang menjawab mungkin lebih sedikit. Ketika pertanyaan terakhir diajukan apakah memiliki relasi dengan beliau, jawaban ya akan semakin sedikit. Untuk kenal, tidak perlu akrab. Tetapi untuk menjadi akrab, perlu relasi dan meluangkan waktu untuk berbicara kepada satu sama lain.

Kita tidak mungkin mengenal Tuhan hanya dengan pergi ke gereja seminggu sekali (belum lagi kotbah pastor sering membuat kita mengantuk). Kita butuh lebih dari hanya sekedar membaca firman setiap hari, yaitu merenungkan apa artinya. Sama seperti ketika saya membaca surat dari pacar saya, saya akan membaca dengan seksama hingga berulang kali mencari hal yang tersirat. Saya juga butuh untuk meneleponnya sesering mungkin.

Oleh karena itu, kita baru bisa mengatakan mengenal Yesus jika kita memiliki relasi dengan-Nya. Mengenal Yesus butuh waktu seumur hidup kita. Tanpa waktu pribadi, kita tidak akan dapat mengenal-Nya secara pribadi. Pada akhirnya kita akan menyerah terhadap tantangan dan hambatan karena kita terlalu lemah untuk bersandar dan percaya bahwa Tuhan sanggup menolong hidup kita. (An)

Apakah saya sudah mengenal Tuhan secara lebih pribadi?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *