Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 02 April 2017

Yeh 37:12-14
Mzm 130:1-8
Rm 8:8-11
Yoh 11:1-45

KADO TERINDAH

Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. – Yoh 11:4b‎

Membaca Injil hari ini saya seperti dibawa untuk melihat kehidupan saya. Selama hampir dua tahun ini saya menjalani masa yang cukup berat. Perjuangan itu dimulai ketika saya memutuskan untuk menjalin relasi istimewa dengan seseorang.

Pacar saya telah berpisah dengan mantannya beberapa tahun sebelum bertemu dengan saya. Perpisahannya berjalan cukup alot karena awalnya tak ada kata sepakat berpisah dari sang mantan. Karena ia termasuk tipe pendiam dan tak pernah berbagi tentang apa yang dialaminya dengan orang di sekitarnya, teman-teman kantornya tidak tahu kalau hubungannya dengan mantannya sudah berakhir.

Bukan hal yang mudah bagi saya untuk mengambil keputusan memulai relasi khusus dengannya. Banyak konsekuensi yang harus saya tanggung, termasuk dianggap sebagai perebut pacar orang karena orang-orang di sekelilingnya tidak tahu hubungannya yang lalu sudah menjadi masa lalu baginya. Selain itu juga masalah perbedaan keyakinan, padahal keluarga saya cukup aktif di gereja.

Namun ketika saya berdoa kepada Tuhan, tak ada perasaan gentar atau ragu. Justru ada kekuatan dalam hati yang membuat saya semakin mantap melangkah. Tuhan sungguh bekerja dan menjamah hati pacar saya sehingga ia menyatakan keinginannya untuk menjadi Katolik. Luar biasanya, ia dibaptis tepat di hari ulang tahun saya.

Kita tidak pernah bisa mengelak dari konsekuensi keputusan yang kita ambil. Jalani dan sertakan Tuhan di dalamnya, maka apapun yang kita alami akan menjadi sarana untuk kemuliaan-Nya. (Cr)

Apakah perjuangan yang saya jalani menjadi sarana kemuliaan bagi Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *