Renungan Katolik “Bahasa Kasih” ‎
Kamis, 22 Desember 2016

1Sam 1:24-28
MT 1Sam 2:1,4-8
Luk 1:46-56‎

MENEMPEL SAMPAI MELEKAT

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. – Luk 1:46-47

‎Maria memuji Tuhan dan bersukacita karena dirinya dilayakkan Tuhan menerima anugerah yang luar biasa. Ia sangat bersyukur Tuhan memandangnya berharga, karena ia rendah, miskin, hina, tidak dikenal, namun dipercaya untuk menjalankan tugas yang amat mulia menjadi ibu bagi Sang Mesias.

‎Apakah perasaan kagum dan hormat kepada Tuhan seperti Maria juga kita miliki? Yang sering saya alami ketika sedang dalam pergumulan adalah perasaan tidak damai karena saya tidak melekat pada Dia. Namun sekalipun dengan susah payah, saya selalu membuat keputusan untuk datang kepada-Nya, berusaha menempel sampai sungguh-sungguh kembali melekat kepada-Nya, dengan menyerahkan kembali segala ketakutan di hati. Dan sungguh luar biasa rahmat yang Ia berikan saat saya datang kepada-Nya, damai sukacita Ia berikan.

‎Perasaan kagum, hormat, dan syukur kepada Tuhan tidak datang dengan sendirinya, tapi merupakan suatu pilihan atau keputusan kita. Seperti Maria, ketika ia memutuskan untuk taat dan berserah kepada-Nya dalam pergumulannya, rahmat Tuhan diterimanya. Maria menjadi kuat, bahkan hatinya dapat memuliakan Tuan dengan penuh sukacita.

‎Melekat kepada Tuhan akan senantiasa membawa hati kita dipenuhi rasa syukur, hormat, dan kagum kepada-Nya. (In)

Bapa di surga, mohon rahmat-Mu agar saat saya masuk dalam kesulitan, hanya Engkau yang saya cari.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *