Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 24 Februari 2016

Yer 18:18-20
Mzm 31:5-6,14-16
Mat 20:17-28

PELAYANANKU

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.. – Mat 20:26

Jika mendengar kata “pelayan”, yang terlintas dalam pikiran saya adalah orang yang tugasnya melayani, siap setiap saat disuruh melakukan apapun, tidak boleh membantah atau mengeluh, harus menuruti apa yang diperintahkan, dan tidak punya kehendak bebas atas dirinya sendiri. Apapun yang diperintahkan kepadanya harus dikerjakan tanpa ada alasan untuk mengatakan “tidak”.

Firman Tuhan hari ini menulis, barangsiapa yang mau menjadi besar, maka ia harus menjadi pelayan. Bagaimana caranya menjadi yang paling hebat, tapi tugasnya melayani orang lain? Ternyata hal ini sudah dibuktikan oleh Paus Fransiskus. Ia merayakan Perjamuan Kamis Putih pertamanya sebagai paus di sebuah penjara remaja bersama lima puluh narapidana. Sebanyak dua belas narapidana dari berbagai kebangsaan dan agama dipilih untuk dicuci kakinya oleh Sri Paus. Apa yang dilakukan Paus Fransiskus memberikan kita contoh arti pelayanan yang sesungguhnya.

Bagaimana dengan diri kita? Jika Tuhan mempercayakan ita suatu posisi yang tinggi, apakah kita bisa seperti Paus Fransiskus yang merendahkan dirinya dengan melayani orang lain? Aapakah kita menjadi pribadi yang mau melayani tanpa memperdulikan status atau posisi orang yang kita layani? (Dn)

Pelayanan apa yang saya lakukan bagi orang-orang di sekitar saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *