Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 27 April 2017

Kis 5:27-33
Mzm 34:2,9,17-20
Yoh 3:31-36

MENJAGA HADIRAT-NYA

Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. – Yoh 3:34

Saat kita menyatakan kesediaan dalam suatu perutusan pelayanan, apakah kita sungguh memahami perikop hari ini bahwa Tuhan sungguh memberikan kuasa-Nya secara penuh untuk menyertai pelayanan kita? Tentu pelayanan kita tidak terbatas dalam pelayanan rohani saja, tetapi juga dalam pekerjaan, keluarga, dan hidup bermasyarakat. Semuanya adalah pelayanan bagi kita.‎

Ketika kita memahami dan merasakaan kuasa-Nya yang melingkupi diri kita, tentunya kita tidak akan pernah menyia-nyiakan rahmat tersebut. Tuhan ingin berjalan bersama kita untuk memberikan pemulihan terhadap diri kita maupun orang-orang yang kita layani. Tuhan ingin kita menjadi saluran berkat-Nya bagi orang lain.

Pertanyaan, apakah kita selalu menyadari kehadiran-Nya dalam diri kita? Apakah setiap hal yang kita lakukan sudah seperti yang Ia inginkan?

Dari perenungan ini, saya menemukan satu kesalahan yang sering saya lakukan, yaitu tidak murninya motivasi saya terhadap-Nya. Masih sering motivasi saya ditunggangi kepentingan pribadi, sekalipun sangat kecil. Bagi saya, hal itu merusak hadirat-nya karena saya mengambil apa yang menjadi milik-Nya, yaitu kemuliaan-Nya.

Marilah kita sungguh menjadi pelayan atau penyembah-Nya dengan tanpa syarat. Tidak mengharapkan imbalan untuk kepentingan pribadi kita. (In)

Tuhan, beriku rahmat-Mu untuk senantiasa menjaga hadirat-Mu dalam diriku.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *