Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 28 Januari 2017

Ibr 11:1-2,8-9
MT Luk 1:69-75
Mrk 4:35-41

MASIH TIDAK PERCAYA?

Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? – Mrk 4:40

Ketika dalam masa penantian kelahiran anak pertama, saya sudah berpikir sangat jauh ke depan. Memang, saya termasuk orang yang selalu membuat perencanaan, bahkan hingga setiap detilnya. Tak heran kalau saya sangat tidak menyukai yang namanya nge-flow…atau lihat saja nanti.

Waktu itu saya tidak hanya memikirkan biaya melahirkan, tapi saya bahkan sudah mulai melihat angka yang dibutuhkan seorang anak untuk masuk ke perguruan tinggi. Ya, anak saya belum lahir, tapi saya sudah mencari informasi biaya untuk kuliah. Alhasil, saya malah menjadi stres. Bayangkan saja, ketika anak saya lahir, uang untuk masuk kuliah sudah mencapai nominal puluhan juta. Berapa yang dibutuhkan anak saya ketika akan masuk kuliah sekitar dua puluh tahun kemudian?

Sekarang saya dan mungkin juga Anda yang membaca cerita ini bisa tertawa. Tapi waktu itu saya menangis karena tiba-tiba saja ada kekhawatiran yang begitu besar dalam diri saya. Bersyukur, suami saya mengingatkan saya bahwa tidak ada gunanya merasa khawatir. Sebaliknya, kita justru diingatkan untuk terus berharap dan bergantung kepada Tuhan. Pada waktunya, Tuhan pasti cukupkan dan sediakan.

Saya sungguh bersyukur atas pengalaman tersebut. Karena lewat pengalaman itu, saya belajar lagi tentang yang namanya “percaya” kepada Tuhan. Sampai hari ini, setiap kebutuhan kami senantiasa dicukupkan, dan memang Tuhan menyediakan pada waktunya. God is good…all the time! (Jc)

Masih adakah kekhawatiran dalam hidup saya? Bagaimana saya menghadapi kekhawatiran itu?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *