Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 03 Juli 2017

Ef 2:19-22
Mzm 117:1-2
Yoh 20:24-29

PERCAYA TANPA BUKTI

Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. – Yoh 20:27‎

Saya menilai diri saya sebagai pribadi yang berintegritas, karenanya, dalam pekerjaan terkadang saya merasa sebal dengan atasan yang melakukan micro-managing. Artinya, setiap gerak-gerik anak buahnya harus dia atur bahkan sampai ke yang paling kecil dan sederhana sekalipun. Rasanya seperti tidak diberi kepercayaan sedikitpun. ‎

Memang sulit untuk percaya tanpa melihat bukti. Untuk bisa percaya tanpa perlu melihat bukti artinya kita harus memberikan kepercayaan yang tulus, artinya kita harus siap untuk dikecewakan bila kepercayaan kita dikhianati. Karena belum melihat bukti, tentu dengan mudah kita dapat dikecewakan. Mungkin itu yang dirasakan Tomas ketika ia tidak melihat Yesus yang bangkit dengan mata kepalanya sendiri.

Bersyukur, Yesus tidak memiliki sikap seperti saya. Ketika saya merasa sakit hati karena tidak dipercaya, dengan penuh kasih Ia memakluminya. Dengan kuasa-Nya yang besar, Ia kembali menampakkan diri-Nya. Kali ini, Ia melakukannya khusus untuk Tomas, yang tidak percaya dan yang telah meragukan-Nya.

Ya, untuk percaya kepada seseorang kita juga harus siap untuk sakit hati. Tapi ketika kita sungguh-sungguh mempercayai seseorang, maka kita juga tidak memerlukan bukti. Karena keberadaan orang itu saja sudah cukup meyakinkan kita bahwa kita tidak akan dikhianati. Dan seperti itulah saya mempercayai Tuhan Yesus. (Hd)

Sebesar apa saya menaruh iman dan percaya kepada Yesus?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *