Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 04 Juli 2017

Kej 19:15-29
Mzm 26:2-3,9-12
Mat 8:23-27

TUHAN ALAM SEMESTA

Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepadaNya. – Mat 8:27


Bagaimana cara Allah menciptakan, tidaklah kita ketahui. Namun saya yakin alam semesta dan segala isinya adalah ciptaan Allah. Ketika Yesus hadir dan meredakan angin ribut, anginpun tunduk. Hal ini bisa membuktikan bahwa alam ini ciptaan-Nya.

Namun pertanyaan yang sering muncul adalah, mengapa manusia tidak bisa tunduk kepada Allah? Manusia adalah ciptaan istimewa, diberi akal budi, bahkan diciptakan secitra dengan-Nya. Akan tetapi manusia menggunakan akal budinya untuk mengeksploitasi dan menghancurkan alam. Manusia berpikir mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan kembali alam yang mereka rusak, dan karena keserakahan manusia maka alam menjadi rusak.

Pernahkah kita bayangkan, suatu hasil karya kita yang indah, dirusak sedikit demi sedikit oleh orang lain hingga akhirnya hancur.

Dengan merusak alam, kita sedang berdiri melawan Penciptanya. Mari, kita berpartisipasi mencegah alam ini semakin hancur dengan lebih mengedepankan prinsip ekologi dan mempergunakan barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian kita tidak hanya mencegah alam semakin hancur, tetapi sekaligus mengakui Allah sebagai Pencipta semesta alam. (An)

Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah alam ini semakin rusak?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *