Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 04 Juli 2018

Am 5:14-15,21-24
Mzm 50:7-13,16-17
Mat 8:28-34

Di balik semuanya

Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia,
merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka. – Mat 8:34

Ada hal menarik untuk direnungkan dalam bacaan Injil hari ini. Pada awal bacaan diceritakan bahwa Yesus baru saja membebaskan dua orang yang kerasukan setan. Di akhir bacaan, keluarlah seluruh penduduk kota mendesak Yesus untuk meninggalkan kota itu. Mereka marah karena akibat perbuatan-Nya, sejumlah besar babi mereka mati. Babi dalam bacaan ini menggambarkan kebutuhan hidup atau harta benda penduduk kota itu.

Sikap penduduk sebenarnya mencerminkan sikap kita di zaman ini. Terkadang kita lebih mementingkan kebutuhan pribadi kita dibandingkan kebutuhan orang lain. Kita terkadang terlalu egois dengan lebih mementingkan kenyamanan kita, kepuasan kita, ketamakan kita, tanpa peduli dengan mereka yang membutuhkan perhatian, bantuan, dan kasih kita.

Hari ini Yesus mengajarkan kita bahwa kasih jauh lebih utama dari yang lain. Dalam mengikuti Yesus, bukan selalu semuanya harus senang dan untung. Namun terkadang kita juga harus mengalami hal yang tidak mengenakkan. Entah itu kebangkutan dalam bisnis dan usaha kita, kehilangan harta benda, atau mungkin juga kehilangan orang yang kita sayangi.

Namun percayalah, di balik semua hal yang mungkin terasa tidak mengenakkan itu, Allah punya rencana besar terhadap manusia milik-Nya sesuai dengan kasih, kebaikan, dan rencana-Nya. (Al)

Apakah saya melekat kepada apa yang saya miliki saat ini?

Apakah saya rela melepaskan semua yang melekat itu agar kehendak Tuhan dinyatakan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *