Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 06 Maret 2022

Hari Minggu Prapaskah I

Ul 26:4-10
Mzm 91:1-2,10-15
Rm 10:8-13
Luk 4:1-13

Hanya Pada-Mu

Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” – Luk 4:8

Masa sulit atau kesusahan adalah saat-saat yang rentan, terutama dalam hal godaan akan iman. Kecenderungan kita yang tidak sabaran, ingin segala sesuatunya serba instan, cepat terselesaikan, dan tak mau susah-susah berusaha; itulah yang melatarbelakangi kerentanan kita sebagai manusia. Keadaan ini pun menjadi celah bagi Iblis untuk menggiring kita keluar dari jalan-Nya. “Godaan iblis” selalu menawarkan jalan pintas dari setiap permasalahan yang kita hadapi dan memberi iming-iming hasil sesuai dengan apa yang kita inginkan, sehingga semuanya terlihat sangat menggiurkan. Tentu saja, pada kenyataannya, hal itu hanya akan membawa kita pada kebahagiaan semu dan konsekuensi yang berat.

Dua tahun yang lalu saya pernah dihadapkan pada godaan terberat dalam hidup saya. Ketika Tuhan menginginkan saya untuk menerima kenyataan yang terjadi dalam hidup; saya merasa sangat terpukul, hancur, dan tak mengenali diri saya sendiri. Saya bagaikan raga tanpa jiwa, terasa hampa dan kosong. Harapan dan masa depan tak lagi terbersit dalam diri saya. Dengan iming-iming tak perlu lagi menghadapi kenyataan pahit dan menata kembali kehidupan mulai dari nol, godaan untuk mengakhiri hidup pun datang menghampiri. Rasanya semuanya menjadi terlihat begitu sederhana dan segala kegundahan terjawab. 

Tetapi Tuhan tak menyerah atas diri saya. Ia selalu menemani dan tak henti menguatkan saya untuk bangkit dari keterpurukan. Setelah 1 tahun lebih dalam keterpurukan, saya pun akhirnya bersimpuh dan memohon ampun pada-Nya. Ia sangat mengasihi saya. Ia ingin menyempurnakan rencana indah yang telah Ia mulai. Perlahan-lahan Ia pun membantu saya menata kembali kehidupan saya. Terima kasih Tuhan atas kasih-Mu yang begitu besar. Hanya pada-Mu lah aku bersimpuh. (Cr)

Terima kasih Tuhan karena Engkau tak pernah lelah memperjuangkan hidup saya.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *