Renungan Katolik “Bahasa Kasih” ‎
Sabtu, 10 Juni 2017

Tb 12:1,5-15,20
MT Tb 13:2,6-8
Mrk 12:38-44

GIVE OUR BEST

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya. – Mrk 12:44

‎Saat memberikan persembahan dalam perayaan Ekaristi, pernahkah saya sungguh-sungguh bertanya pada diri sendiri, “Berapa pemberian yang layak saya berikan kepada Tuhan?” Atau dalam pelayanan, apakah kita sering merasa minder dan merasa tidak punya talenta apapun untuk dapat dipersembahkan kepada Tuhan?

‎Pernyataan tersebut sekilas nampaknya menunjukkan sikap rendah hati karena merasa tak layak atas pemberian kita. Tetapi jika kita mau belajar dari kisah janda yang memberi dari kekurangannya, arti dari sikap kita bisa berarti sebaliknya yakni “sikap perhitungan”.

‎Kita yang jarang atau bahkan mungkin tidak pernah mengucapkan terima kasih atas berkat dan talenta yang diberikan-Nya malah melakukan perhitungan atas apa yang Ia berikan dengan cuma-cuma. Belajar dari firman hari ini, bukan besarnya nominal persembahan atau talenta yang Ia inginkan, tetapi ketulusan dan keikhlasan kita untuk memberi yang terbaik dari yang kita miliki. Bapa tak pernah memaksakan kita untuk memberi melebihi kemampuan kita. Ia juga tidak menyebutkan nominal tertentu yang harus kita persembahkan. Jadi, mari kita berikan persembahan yang terbaik dari diri kita untuk kemuliaan-Nya. Give our best to God, not give the best to make others happy. (Cr)

Sudahkah saya memberi persembahan terbaik untuk Tuhan? Tuluskah saya dalam mempersembahkannya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *