Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 08 Januari 2017

Yes 60:1-6
Mzm 72:1-2,7-8,10-13
Ef 3:2-3a,5-6
Mat 2:1-12

Hari Raya Penampakan Tuhan

PENYEMBAHANKU

Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. – Mat 2:11b

Secara tradisi, pesta ini dirayakan oleh Gereja sebagai suatu pesan bahwa Tuhan mulai menunjukkan bahwa Ia juga berkenan pada bangsa-bangsa lain selain umat Israel. Ia mulai mengikutkan bangsa lain sebagai bagian dari umat perjanjian-Nya. Bangsa-bangsa lain yang dulu harus berjuang untuk menemukan Tuhan yang hidup, sekarang dituntun oleh kuasa ilahi untuk menemukan Tuhan.

Santo Yohanes Krisostomus mengatakan persembahan orang Majis juga merupakan persembahan yang biasa dipersembahkan oleh bangsa lain. Emas merupakan persembahan bagi raja, merupakan pengakuan mereka bahwa Yesus adalah Raja semesta alam. Dengan demikian, walaupun mereka kembali ke negeri mereka, Yesus tetap merupakan Raja di negeri mereka. Kemenyan merupakan pengakuan mereka akan keilahian Yesus, bahwa Yesus bukan hanya manusia, tetapi juga Ilahi. Ini juga ditunjukkan oleh Matius dengan pernyataan bahwa mereka sujud menyembah Yesus. Sedangkan mur merupakan bentuk nubuatan yang pertama dari Injil Matius mengenai sengsara dan kematian Yesus. (Bandingkan Injil Lukas dengan nubuatan Simeon.)

Secara pribadi, saya mau bersukacita dan mensyukuri karunia Tuhan yang membawa bangsa lain untuk menemukan diri-Nya sehingga kita sekarang bisa mengenal Dia. Saya juga diingatkan bahwa Gereja Katolik artinya terbuka untuk semua bangsa. Meskipun kita berbeda-beda, tetapi Tuhan dan iman kita adalah satu. Semoga perbedaan bangsa bukan menjauhkan kita, tetapi memperkuat, memperkaya, dan memperindah Gereja. (Pt)

Apakah saya telah mempersembahkan hadiah yang layak sebagai wujud penyembahan saya kepada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *