Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 09 Desember 2016

Yes 48:17-19
Mzm 1:1-4,6
Mat 11:16-19

JANJI SETIA

Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahtera akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. – Yes 48:18

Mendekati akhir tahun, biasanya semakin banyak undangan pernikahan yang diterima. Kelihatannya bulan yang diakhiri dengan “ber” memang lebih marak dipilih oleh para pasangan yang ingin saling mengucap janji setia.

Berdasarkan pengalaman dan cerita banyak orang, para pasangan pasti diminta oleh pastor untuk menghafal janji pernikahan yang akan diucapkan dalam momen sakral mereka. Seperti yang kita ketahui, janji setia yang diucapkan dalam sakramen ini menyatakan kalau satu sama lain mau setia dalam sehat atau sakit, dalam untung atau malang, dalam suka atau duka. Seorang pembicara seminar pernah mengatakan dengan nada guyon bahwa sebenarnya janji setia tersebut cukup diucapkan dalam dua kata, yaitu “tanpa syarat”. Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga…

Sebenarnya, demikianlah kasih Tuhan kepada kita, tanpa syarat. Bahkan ada begitu banyak janji yang Tuhan berikan kepada kita. Ketika Tuhan meminta kita untuk taat kepada-Nya, itu bukanlah syarat. Tapi memang di luar rencana-Nya, kita tidak akan menemukan kebahagiaan.

Sayangnya, manusia sering memilih untuk tidak setia kepada Tuhan. Kita lebih senang memilih jalan kita sendiri, padahal ibaratnya kita itu seperti orang buta yang tidak tahu apa yang ada di depan sana. Mungkin kita perlu bertanya pada diri sendiri, lebih mudah berjalan mengikuti apa yang sudah ditentukan atau mencari-cari jalan sendiri yang belum jelas ke mana arahnya? (Ld)

Apakah selama tahun ini saya setia kepada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *